muhammad sholeh
jiwa yang muda semangat masih membara carilah ilmu untuk bekal dimasa tua
Senin, 12 November 2012
PENTINGNYA KARYA ILMIAH BAGI MAHASISWA
Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.
Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi penerima ilmu.
Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang) ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.
Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu (1) karangan Ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3) karangan non ilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain adalah artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku; sedangkan karangan semi ilmiah berada diantara keduanya.
Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam Karya Ilmiah
1. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2. Tesis
Tesis adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1) Sikap ingin tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2) Sikap kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3) Sikap obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4) Sikap ingin menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5) Sikap menghargai karya orang lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6) Sikap tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7) Sikap terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Pentingnya bagi mahasiswa
Karya ilmiah sangat penting bagi mahasiswa, karna untuk melatih mahasiswa dalam penulisan makalah, skripsi, tesis dan disertasi. Jika mahasiswa tidak dilatih dalam penulisannya, maka mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam penulisan makalah atau tugas-tugas dalam kuliah.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5. Memperoleh kepuasan intelektual;
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Selasa, 25 September 2012
RPP MTsN SEMESTER 1
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : MTs N Sleman Kab Sleman di Maguwoharjo
Mata Pelajaran : Al Qur’an dan Hadis
Kelas/Semester : IX C/1
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
A.
Standar
Kompetensi
Memahami hadis tentang menjaga dan
memelihara kelestarian lingkungan alam
B. Kompetensi Dasar
1. Menulis hadis tentang menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
2. Menerjemahkan makna hadis tentang menjaga
dan melestarikan lingkungan alam.
C. Indikator
1. Menjelaskan Pengertian hadis tentang menjaga kelestarian alam.
2. Menjelaskan lafat lafal hadis dan
terjemahannya hadis.
3. Menjelaskan kandungan hadis.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah
proses pembelajaran tentang menjaga kelestarian alam Sebagai Pedoman Hidup Manusia dengan
menggunakan metode interactive lecturing dan resitasi di
harapkan :
1. Siswa mampu memahami Menjelaskan Pengertian menjaga kelestarian alam.
2.
Siswa mampu melafalkan hadis tentang menjaga
kelestarian alam.
3.
Siswa mampu memahami isi kandungan hadis tentang
menjaga kelestarian alam
.
E. Nilai Pendidikan Karakter
a.
Relegius
b.
Kerjasama
c.
Saling
menghargai
F. Materi Pembelajaran
A. Menjaga Kelestarian Alam
Allah swt. Menciptakan alam semesta untuk
keperluan manusia. Kita harus menjaganya dengan sebaik-baiknya. Merusak alam
termasuk perbuatan munafik, sebagaimana firman Allah ., “dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘jangan berbuat kerusakan di
bumi!’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan
perbaikan,’Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi
mereka tidak menyadari.” (Q.S. al-Baqoroh/2:11-12)
Alam merupakan karunia Allah swt. Yang
harus selalu kita jaga kelestarianya. Kita harus memanfaatkanya tampa harus
mengorbankan generasi selanjutnya .
mengeksploitasi alam secara berlebihan merupakan tindakan tercela dan
harus dihindarioleh sesama muslim.
1. Terjemahan Hadis
Hadis Pertama
Barang siapa menghidupkan suatu bumi yang nanti, maka
bumi itu baginya (miliknya). (H.R. at-Tarmizi dari Jabir bin Abdullah No.1300)
Hadis Kedua
Barang siapa menggali sumur, maka ia (berhak) empat
puluh hasta sebagai kandang ternak. (H.R. Ibnu Majah dari Abdullah bin Mugaffal No. 2477)
Hadis Ketiga
Rosululloh saw. Melarang mengebiri kuda dan
binatang-binatang. (H.R. Ahmad dari Ibnu Umar No. 4539).
B. Kandunagn Hadis
Hadis pertama, ada dua kemungkinan yang
dimaksud bumi yang mati. Pertama, bumi tersebut kering (tidak berair) sehingga
tidak dapat menumbuhkan tanaman. Kedua, bumi tersebut tidak terawat sehingga
tidak member manfaat.
Pengebirian binatang sekurang-kurangnya
menimbulkan tiga dampak negatif, yaitu:
a. Memutuskan perkembang biakan binatang yang
seharusnya dijaga dan dilestarikan.
b. Menimbulkan kerugian yang lebih luas
(karena tidak berkembang biak) meskipun memperoleh keuntungan sesaat (khususnya
bagi yang mengebiri).
c. Merampas hak biologis yang dianugrahkan
Allah swt. Kepadanya.
G. Metode Pembelajaran
1.
Interactive
Learning
2.
Team Quiz
3.
Diskusi
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
1.
2.
3
|
Intro/Pendahuluan
a. Guru memberi salam dan mengatur kelas dengan
mengecek presensi siswa
b. Membaca doa dan tadarus dibimbing oleh guru
c.
Guru memberikan apersepsi terhadap
materi yang lalu
d.
Guru menjelaskan kompetensi yang
akan dicapai dalam pembelajaran
Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a)
Siswa membaca buku tentang menjaga kelestarian
alam.
b)
Siswa memahami hadis tentang menjaga kelestarian alam
2) Elaborasi
a)
Guru menjelaskan tentang bagaimana menjaga kelestarian
alam menurut hadis.
b)
Guru membagi siswa menjadi 3 tim
c)
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan dan tim B dan C meninjau catatan mereka
3)
Konfirmasi
a)
Guru meminta tim A untuk menguji tim B. Jika tim B
tidak bias menjawab,Tim C diberi kesempatan untuk menjawabnya
b) Guru meminta tim A melanjutkan ke pertanyaan
selanjutnya kepada tim C, dan ulangi prosesnya dan seterusnya seperti ini.
Penutup
1)
Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa
2)
Guru menyampaikan kesimpulan materi pelajaran
3)
Guru memberi umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
4)
Guru
memberikan tes akhir
5)
Guru
mengakhiri pembelajaran dengan bacaan tahmid dan salam
|
10 menit
50 menit
20 menit
|
Lecturing
Interactive
Lecturing
Ceramah
Team Quiz
Interactive
Lecturing
Resitasi
|
|
Jumlah
|
80 menit
|
|
I. Penialaian
1.
Jenis :
Tes / nontes
2. Bentuk : uraian / Essay / tertulis
3. Instrument : soal / pertanyaan
Tes essay
1.
Apa yang dimaksud dengan kelestarian alam ?
2.
Sebutkan hadis yang menjelaskan tentang
melestarikan alam!
3.
Tuliskan hadis yang menjelaskan
kelestarian alam!
4.
Sebutkan nilai-nilai positif dalam
melestarikan alam!
J. Sumber Belajar
1. T.Ibrahim dan H.Darso. 2009. Pemahaman
Al-Qur’an dan Hadis. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
2. Kitab suci Al-Qur’an.
K. Alat
1. White boart
2. Spidol
3. Kertas HVS
4. Buku paket Al-qur’an dan hadis kelas IX
Mengetahui,
|
Yogyakarta, 12 September 2012
|
Guru mata pelajaran
Drs. H. A.
Ibnu Hajar
NIP. 150 240 365
|
Mahasiswa Praktikan
Muhammad
Sholeh
NIM. 09470049
|
Langganan:
Postingan (Atom)