PERAN KELUARGA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENANGGULANGI KEKERASAN REMAJA
Keluarga
merupakan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat. Keluarga
merupakan unit sosial yang utama yang mana melalui individu-individu
dipersiapkan nilai-nilai kebudayaan, kebiasaan, dan tradisinya dipelihara.
Dengan demikian keluarga mempunyai peran yang sangat dominan di dalam
mengantarkan pribadi menjadi manusia seutuhnya, insan kamil. Namun demikian,
masing-masing keluarga akan membawa misinya menurut konsep yang dibangun.
Menurut Hasan Langgulung peran keluarga dalam pendidikan dapat dilihat dari dua
sudut pandang, yaitu sudut pandang individu dan sudut pandang masyarakat. Dari
sudut pandang individu merupakan usaha untuk mengembangkan potensi-potensi
individu yang terpendam dan tersembunyi. Sedangkan dari sudut masyarakat,
pendidikan merupakan usaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya oleh generasi
tua kepada generasi muda agar hidup masyarkat tetap berkelanjutan. Dengan
demikian didalam pendidikan terdapat upaya untuk melakukan perubahan perilaku.
Pendidikan agama islam merupakan
pendidikan iman sekaligus pendidikan amal sholeh, pendidikan Agama Islam berisi
ajaran mengenai sikap dan tingkah laku pribadi atau kelompok demi menuju
kesejahteran hidup, maka pendidikan islam adalah menyangkut pendidikan individu
dan juga masyarakat.
Pendidikan Islam adalah pondasi untuk mempertebal dan memeprkokoh keimanan,
ketakwaan pada diri manusia. Pendidikan Islam meneladankan kepribadian muslim,
segala aspeknya baik pelaksanaaan ibadah khas
maupun ibadah ‘am. Yang
meneladankan bukan hanya guru disekolah, melainkan orang tua dan masyarakat
yang ada disekitarnya. Pendidikan yang berprilaku diajaran Islam untuk mencetak
akhlak yang baik dan dapat sosialasi dengan masyarakat disekitarnya dengan
menerima dan menghargai perbedaan.
Pendidikan yang berperan penting
didalam keluarga yaitu orang tua, karna orang tua selalu bersama dengan anaknya
dirumah, pendidikan Islam dalam keluarga adalah pendidikan Islam yang dilakukan
baik dengan sengaja atau tidak sengaja yang terjadi melalui komunikasi antar
anak dengan orang tuanya atau dengan anggota keluarganya, baik secara langsung
atau tidak langsung. Pendidikan Islam yang dilakukan dengan sengaja dapat
dilakukan oleh orang tua misalnya melalui memperkenalkan kepada anaknya
tentang: Islam sebagai agamanya, Allah sebagai Tuhanya. Adapun pendidikan
secara tidak langsung atau tidak sengaja adalah melalui keteladanan. Hal ini
sangat penting karena seorang anak akan meniru apa saja yang dilihatnya didalam
lingkungan keluarganya.
Tanggung
jawab orang tua adalah untuk mendidik dan memelihara anaknya, dalam mendidik
anak orang tua perlu mementingkan pendidikan keteladanan kepada anaknya. Karena
keteladanan adalah sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan dalam proses
kependidikan. Sebab untuk merealisasikan segala apa yang diinginkan oleh
pendidikan yang tertuang dalam konsep dan teori harus diterjemahkan dalam
kawasan yang salah satu media keteladanan. Karena Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad SAW agar menjadi teladan bagi seluruh manusia dalam merealisasikan
sistem pendidikan tersebut. Dan begitu juga orang tua harus mampu untuk
meneladankan anaknya seperti memberi contoh terhadap anaknya selalu untuk bersikap
jujur, tanggung jawab, tidak berkata jorok, sabar dan menghargai perbedaan
orang lain.
Pendidikan
agama Islam adalah tolak ukur menjadikan insan yang berakhlak dan bermoral
tinggi. Dengan pendidikan agama islam menjadikan perdamaian yang saling menghargai
atas kesadaran yang tumbuh dari dalam hati nurani. Apabila tidak bisa orang tua
untuk mendidik anaknya mnjadi anak yang teladan, akan mengakibatkan anak tak
mau patuh terhadap orang tua, dan ingin selalu menang sendiri dan bermain
ugal-ugalan dijalanan, dan mengakibatkan tindakan kekerasan yang kerap terjadi
seperti belakangan ini yang melibatkan remaja, misalnya tawuran sesama pelajar
dikarnakan dengan permasalahan sepele yang memicu aksi tawuran. Peristiwa
tawuran yang kerap terjadi antar pelajar dikota-kota besar, seperti di jakarta.
Dan tidak hanya itu, kekerasan terjadi pada guru terhadap muridnya sampai murid
trauma tidak mau lagi masuk sekolah. Meninjau kekerasan yang kerap terjadi
dalam pendidikan berarti masih lemahnya pendidikan yang berlandaskan pendidikan
ajaran islam dikeluarga maupun di sekolah.
Kekerasan
dalam pendidikan merupakan perilaku melampaui batas kode etik dan aturan dalam
pendidikan, baik dalam bentuk fisik maupun pelecehan atas hak seseorang.
Pelakunya bisa siapa saja: guru, orang tua, teman sebaya, bahkan masyarakat.
Jika perilaku kekerasan sampai melampaui
batas otoritas dalam keluarga ataupun lembaga, maka kekerasan tersebut mengarah
kepada pelanggaran atas Hak Asasi Manusia (HAM), apabila keluarga menghukum
anaknya sampai luka fisik karena alasan tidak jelas merupakan perbuatan
yang melanggar kewajiban-kewajiban orang
tua memelihara anak-anaknya. Dan begitu juga kekerasan dari seorang guru
mengakibatkan luka fisik, atau murid menganiyaya guru karena alasan nilai,
temasuk pelangaran HAM dan merupakan tindakan pidana.
Dengan
demikian agama Islam adalah untuk menyadarkan terhadap remaja yang masih duduk
dibangku sekolah dan masih perlu bimbingan orang tua sepenuhnya supaya tidak
ada lagi kekerasan yang terjadi. Pendidikan salah satu jalan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa
putra-putri bangsa menjadi putra bangsa yang berakhlak, bermoral dan
bertanggung jawab. Pentingnya keluarga dalam pendidikan islam memberikan dasar
tentang agama. Karena orang tua adalah peran penting dalam keluarga dan
sekaligus panutan anaknya. Norma Islam perlu berikan kepada anaknya sedari umur
masih belita sehingga kelak besar ajaran Islam sudah tertanam dalam diri anaknya.
Tapi tidak hanya norma Islam yang harus diberikan melainkan budaya, nilai-nilai
kemaniusiaan perlu ditanamkan dalam diri anak remaja melalui pendidikan nilai
(afektif) humanis. Sehingga remaja menjadi remaja yang bermoral dan berakhlak
mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar